Resume Kuliah Umum "Membangun Jiwa Kewirausahaan dalam Pendidikan"
Rabu, 14 Mei 2014, bertempat
di Gedung Sertifikasi Guru Lantai 9, Jurusan Manajemen Pendidikan mengadakan
kuliah umum (studium general) yang bertemakan "Membangun Kewirausahaan
Pendidikan". Kuliah Umum tersebut mendatangkan seorang narasumber Bapak
Dr. Ir. Haidar Bagir, M.A. Beliau merupakan pendiri dan direktur utama dari
Mizan Publishing Group, serta ketua yayasan Lazuardi Hayati, yang membawahi
sekolah Lazuardi GIS.
Mengelola Sekolah Berkualitas :
Paradigma Pendidikan dan Nilai Pendidik
Terdiri dari komponen:
1) Paradigma
2) Peserta didik dan Guru
3) Fasilitas
4) Dan lainnya
Visi Misi
Visi :
Mencapai world class
school yang dapat menjadi sumber inovasi dan kreativitas dalam upaya
perbaikan terus-menerus falsafah, prinsip, sistem, dan praktik pendidikan di
negeri kita serta mendorong ke arah pemerataan pendidikan berkualitas untuk
seluruh masyarakat Indonesia.
Misi :
Mengadvokasi
pemerintah untuk mengembangkan sistem pendidikan yang baik dan accessible untuk
seluruh masyarakat Indonesia, mendorong tumbuhnya sekolah-sekolah yang baik
sedemikian, dan membekali siswanya untuk dapat memiliki kesemua bekal bagi
suatu kehidupan yang baik, di dunia dan di akhirat.
Tujuan
Kelembagaan
Menjadi world class school
memiliki ciri-ciri :
·
Memiliki SDM dalam jumlah cukup
yang capable, terus belajar, serta bersikap dan bekerja profesional
·
Memiliki organisasi dan
manajemen yang supportive
·
Selalu memiliki
perencanaan-perencanaan yang sistematis
·
Memiliki standar-standar best
practice dan menerapkannya dengan sebaik-baiknya
·
Memiliki sistem monitoring dan
control untuk memastikan best practice berjalan disamping juga membuka
ruang bagi contimuous improvement
·
Memiliki resources yang cukup untuk
menyelenggarakan organisasi dengan sebaik-baiknya
Tujuan (objectives) Pendidikan
·
Learn to know/to learn
·
Learn to do
·
Learn to be
·
Learn to live together
Menjaga eksistensi usaha hingga
21 tahun lamanya. Kemampuan yang harus dimilikinya,:
1.
Kreativitas
2.
Kolaborasi, cooperation dan
komunikasi
3.
Berpikir intentif, mengambil
keputusan dan memecahkan masalah
4.
Membangun karakter, including
Self-Direction, tanggung jawab sosial dan kualitas terhadap budaya
5.
Informasi dan literatur media
sesuai perkembangan zaman
6.
Guru Berkompeten
7.
Leadership & Management
8.
ICT Skills
9.
English Skills
10.
Education Specific Trainings
11.
Character Building
12.
Soft-Skills
Suasana dan Sarana
Pembelajaran
Lingkungan sekolah
dirancang agar nyaman, selesa (spacious), asri, bersih, sehat, sopan, ramah,
akrab, dan demokratis. Tersedia sarana yang cukup untuk menunjang proses
pembelajaran, baik dalam hal ketersediaan berbagai lab sains, bahasa, dan
komputer ruang untuk berbagai aktivitas, alat peraga, sarana teknologi
informasi, perpustakaan, wahana permainan dalam dan luar ruangdan sebagainya.
Kurikulum dirancang
dengan sepenuhnya mengacu kepada perspektif yang benar mengenai tujuan
pendidikan, yakni menyiapkan anak-anak kita agar menjadi manusia-manusia
yang hidup sejahtera dan bahagia
Kisah Tiga Tukang Batu
Ada tiga
tukang batu, yaitu :
1. Tukang batu yang bekerja seperti robot, ia
hanya mengetahui bahwa ini akan membuat tembok. Dan bekerja dengan emosi, hanya
capek yang didapatnya.
2. Tukang batu yang bekerja sudah tahu konsep
rumah dan bentuk dindingnya
3. Tukang batu yang bekerja dengan penuh
kegembiraan karena merasa rumah yang ingin dibangun dibayangkan bahwa rumah
tersebut adalah rumah yang akan ditempati oleh istri dan anak-anaknya kelak.
Ketiga
tukang batu tersebut memiliki pekerjaan yang sama dengan upah yang sama dan
capek atau lelah yang sama. Namun, hasil yang didapat tentunya berbeda. Hasil
kerja yang dilakukan oleh tukang batu yang ketiga jauh lebih bagus dari tukang
batu yang kedua dan pekerjaan tukang batu yang kedua jauh lebih bagus dari yang
pertama. Karena apa?
Karena
tukang batu yang ketiga bekerja dengan suka cita atau gembira. Bekerja dengan
penuh cinta atau sesuai passion akan menghasilkan hasil yang berkualitas. Maka
dari itu, guru harus bekerja sesuai dengan passion. Karena guru atau pendidik adalah
orang yang menentukan hitam putih sebuh pendidikan. Arah pendidikan akan
ditentukan oleh guru. Untuk menjadi guru harus berpikir ulang sebelum terjun
secara langsung menjadi guru. Guru adalah profesi yang dekat dengan surga
tetapi jika melakukan penyimpangan maka akan lebih besar dosa yang didapat.
Komentar
Posting Komentar